Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat terpantau melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Rabu (20/7/2016), pasCa laporan data ekonomi AS yang terus menunjukkan pertumbuhan dan kembali mendorong prospek kenaikan FFR.
Indeks yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama tersebut dibuka dengan kenaikan tipis 0,02% atau 0,024 poin ke level 97,087 dan naik tipis 0,03% atau 0,027 poin ke posisi 97.090 pada pukul 07.03 WIB.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, pergerakan dolar mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam pekan seiring adanya laporan data ekonomi di AS yang terus menunjukkan ekspansi, di saat pertumbuhan lainnya di seluruh dunia memperlihatkan perlambatan.
Mata uang AS tersebut menguat terhadap mayoritas mata uang utama lainnya kemarin setelah data konstruksi rumah baru lebih kuat dari prediksi.
U.S. Economic Surprise Index Citigroup Inc., yang mengukur apakah data melampaui atau meleset dari prediksi, naik ke level tertinggi sejak Januari 2015 menyusul laporan payroll dan penjualan retail yang lebih kuat.
Para pedagang kembali bertaruh bahwa Federal Reserve akan kembali memikirkan rencana penaikan suku bunganya (Fed Funds Rate/FFR), setelah keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) memangkas kemungkinannya menjadi kurang dari 10%.
Terdapat peningkatan probabilitas kenaikan suku bunga pada bulan Desember, yang akan menambah daya tarik dolar.
“Kami melihat dorongan yang lebih kuat pada pasar dengan penguatan pada data AS - yang benar-benar mempengaruhi pasar. Kami mulai bergeser kembali pada rencana The Fed," kata Mark McCormick, kepala strategi valuta asing Toronto-Dominion Bank.
Pada perdagangan kemarin (19/7/2016), indeks dolar AS ditutup menguat 0,52% atau 0,501 poin ke level 97,063 setelah dibuka dengan penguatan tipis 0,01% atau 0,014 poin di posisi 96,576.
Posisi indeks dolar AS
20 Juli | 97,090 (+0,03%) |
19 Juli | 97,063 (+0,52%) |
18 Juli | 96,562 (-0,02%) |
15 Juli | 96,580 (+0,52%) |
14 Juli | 96,077 (-0,14%) |
Sumber: Bloomberg Dollar Index