Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Dunia Turun Setelah Persediaan AS Mengecewakan

Harga minyak dunia turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah AS melaporkan penurunan lebih kecil dari perkiraan dalam stok minyak mentahnya dan penumpukan yang mengejutkan dalam persediaan produk, menambah kekhawatiran tentang pasokan global yang melimpah.
Ladang minyak Montara/Reuters
Ladang minyak Montara/Reuters

Bisnis.com, CHICAGO - Harga minyak dunia turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah AS melaporkan penurunan lebih kecil dari perkiraan dalam stok minyak mentahnya dan penumpukan yang mengejutkan dalam persediaan produk, menambah kekhawatiran tentang pasokan global yang melimpah.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 2,05 dolar AS menjadi berakhir di US$44,75 per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, patokan global, merosot menjadi US$46,26 per barel, turun US$2,21 dari penutupan Selasa.

Data departemen energi AS (DoE) "meredam pasar secara keseluruhan," kata Carl Larry dari Frost & Sullivan. "Pasokan masih tampak tinggi. Secara keseluruhan, orang masih berpikir permintaan tidak begitu besar."

Kedua kontrak telah melonjak hampir lima persen pada Selasa (12/7) setelah OPEC mengatakan piaknya memperkirakan kelebihan pasokan global akan berkurang pada tahun ini dan tahun depan, karena menurunnya produksi oleh produsen-produsen non-OPEC.

Namun data stok AS memukul keras pasar pada Rabu. Persediaan minyak mentah komersial turun 2,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 8 Juli, tapi masih tetap pada tingkat tertinggi secara historis. Para analis telah memperkirakan penurunan tiga juta barel, menurut survei Bloomberg News.

Sementara itu, persediaan produk secara tak terduga meningkat, termasuk bensin dan sulingan atau destilasi seperti bahan bakar diesel.

Produksi minyak mentah, yang telah terus jatuh dalam beberapa bulan terakhir, meningkat 50.000 barel per hari pada pekan lalu.

Penarikan minyak mentah tidak cukup besar untuk mengubah sentimen pasar, kata Larry. "Sentimen bearish."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper