Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat terpantau menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (11/7/2016).
Indeks yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama tersebut dibuka naik tipis 0,03% atau 0,032 poin ke level 96,334 dan menguat 0,07% atau 0,068 poin ke posisi 96.334 pada pukul 07.06 WIB.
Pada perdagangan sebelumnya (Jumat atau Sabtu pagi WIB), indeks dolar AS ditutup melemah tipis 0,03% atau 0,026 poin ke level 96,302 meski data payroll AS menunjukkan performa yang kuat.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan aset berisiko kembali ditinggalkan, seiring dengan kembalinya ketidakpastian yang bersumber dari Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Di saat yang bersamaan data serapan tenaga kerja AS juga membaik signifikan. Tingkat pertambahan tenaga kerja non-pertanian AS membaik dari 11 ribu menjadi 287 ribu.
“Baiknya data AS yang menyebabkan menguatnya indeks dolar,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (11/7/2016).
Tidak hanya indeks dolar yang menguat, tetapi imbal hasil US Treasury 10 tahun AS juga anjlok hingga 1,3%. Di sisi lain harga minyak bersama dengan harga komoditas lainnya jatuh
Seperti dilansir oleh Bloomberg pada 8 Juli 2016, data ketenagakerjaan AS Juni menunjukkan peningkatan jumlah tenaga kerja sebesar 287.000, yang didorong oleh kenaikan perekrutan oleh restoran, retailer, dan penyedia jasa kesehatan.
Posisi indeks dolar AS
11 Juli (Pk 07.06 WIB) | 96,370 (+0,07%) |
10 Juli | 96,302 (-0,03%) |
9 Juli | 96,328 (+0,29%) |
Sumber: Bloomberg Dollar Index