Bisnis.com, NEW YORK – Pergerakan dolar AS naik ke level tertinggi selama dua hari berturut-turut sejak November 2011 di tengah upaya investor mencari naungan atas keputusan mengejutkan Inggris Raya untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit), yang menghembuskan gejolak di seluruh pasar finansial.
Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sepuluh mata uang utama menguat 2,7% selama dua hari terakhir.
Para pedagang mencari aset aman di tengah keraguan akan masa depan ekonomi Inggris Raya serta dampak meluasnya terhadap Eropa.
Mengikuti pergerakan dolar AS sebagai salah satu aset aman, mata uang yen Jepang juga reli sebesar 4% hingga 15% terhadap seluruh 31 mata uang utama selama dua hari terakhir ini.
“Dolar naik karena permintaan safe haven, yen pun demikian,” ujar Georgette Boele, ahli strategi mata uang ABN Amro Bank NV, seperti dilansir Bloomberg hari ini. After the Brexit vote, “(Pasca referendum Brexit) ada banyak pertanyaan tentang bagaimana segala hal akan berkembang -- masih banyak terdapat ketidakpastian, dan tentunya, ini juga belum pernah terjadi sebelumnya.”
Bloomberg Dollar Spot Index, melonjak 0,9% pada pukul 5 sore waktu New York. Dolar juga menguat 0,8% ke US$1,1025 per euro dan melemah 0.2% terhadap 102 yen.