Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja mata uang rupiah bergerak menuju penguatan tertinggi dalam seminggu dan indeks harga saham gabungan (IHSG) memimpin kenaikan di antara bursa saham Asia lainnya seiring berjalannya proses pengesahan RUU tax amnesty demi mendorong pendapatan pemerintah.
Komisi keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kemarin telah menyetujui RUU tersebut dan voting atasnya dilakukan hari ini, Selasa (28/6/2016).
Menurut Bank Indonesia, pengampunan pajak tersebut akan menarik sekitar Rp.560 triliun (US$42 miliar) pendapatan tidak terdaftar dari luar negeri.
Dalam pernyataannya bulan ini, kepala investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Alvin Pattisahusiwa menyebutkan bahwa pengesahan RUU tax amnesty dapat mendorong pasar obligasi serta mendukung pergerakan saham pengembang properti.
Merespons hal ini, nilai tukar mata uang rupiah menguat 0,5% ke 13.270 per dolar AS pada pukul 10.13 WIB. Pergerakan rupiah saat ini telah menutup kerugian pelemahan sebesar 0,9% pada Jumat pasca keputusan Inggris Raya hengkang dari Uni Eropa (Brexit).
Penguatan rupiah juga ditopang tanda-tanda bahwa bank sentral AS Federal Reserve cenderung tidak akan menaikkan suku bunganya tahun ini. Di sisi lain, IHSG menguat 0,6%.
“Salah satu katalis untuk rupiah adalah persetujuan tax amnesty,” jelas David Sumual, kepala ekonom PT Bank Central Asia di Jakarta, seperti dilansir oleh Bloomberg hari ini.
Ditambahkan olehnya, tax amnesty akan mengurangi risiko fiskal serta mendorong pendapatan pemerintah.
Obligasi asing Indonesia dilaporkan menguat, menekan imbal hasil 10-tahun sebesar tiga basis poin ke 7,64%, setelah penurunan sebesar 11 basis poin kemarin.