Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.495 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (27/6/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.495 per dolar AS, terdepresiasi 1,49% atau 199 poin dari posisi Rp13.296 per dolar AS pada Jumat (24/6/2016).
Dalam risetnya, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksi penurunan harga komoditas akan menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini.
Dikemukakan, sentimen negatif dari pasar global diperkirakan bertahan sesaat. Efek tidak langsung dari penurunan harga komoditas berpeluang menekan rupiah.
“Akan tetapi, fokus mulai beralih ke pengesahan tax amnesty serta APBN-P yang idealnya dilakukan pada Selasa esok. Sentimen positif kesepakatan tersebut berpeluang mengembalikan risk appetite terhadap aset berdenominasi rupiah yang lebih dini pasca shock yang bersumber dari brexit,” kata Rangga dalam risetnya, Senin (27/6/2016).
Hasil final referendum UE yang menunjukkan mayoritas rakyat Inggris yang ingin keluar dari UE mendorong aksi jual aset berisiko dan meningkatkan permintaan aset safe-haven – dollar, yen, emas dan US Treasury naik drastis akhir pekan lalu.
Di sisi lain harga komoditas dan pasar saham dunia anjlok. Sentimen ini diperkirakan bertahan dalam beberapa hari ke depan walaupun shock diperkirakan mulai melunak.
Nilai tukar rupiah melemah 0,18% atau 23,50 poin ke 13.414 per dolar AS pada pukul 10.51 WIB.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
27 Juni | 13.495 |
24 Juni | 13.296 |
23 Juni | 13.265 |
22 Juni | 13.298 |
21 Juni | 13.286 |
Sumber: Bank Indonesia