Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah terpantau positif pada awal perdagangan di Asia hari ini, Rabu (22/6/2016), dengan kenaikan pada bursa minyak AS dan patokan Eropa Brent melampaui US$50 per barel.
Harga minyak WTI kontrak Agustus bergerak positif 0,66% atau 0,33 poin ke US$50,18 per barel pada pukul 11.35 WIB setelah dibuka dengan penguatan 0,74% di level US$50,22 per barel.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus juga bergerak naik 0,55% atau 0,28 poin ke level US$50,90 setelah dibuka dengan penguatan 0,87% atau 0,44 poin ke posisi 51,06 per barel.
Seperti dikutip dari Reuters, harga minyak mentah menguat pasca rilis data American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah dalam jumlah yang lebih besar dari perkiraan.
Menurut API, persediaan minyak mentah AS jatuh sebesar 5,2 juta barel untuk sepanjang minggu yang berakhir pada 17 Juni, tiga kali lebih besar dari prediksi analis dalam survey Reuters sebesar hanya 1,7 juta barel.
Data persediaan resmi dijadwalkan akan dirilis hari ini oleh badan energy pemerintah AS Energy Information Administration.
"Pertumbuhan permintaan cukup kuat, dipacu oleh AS, China, India, dan pasar negara berkembang lainnya,” papar Societe Generale dalam risetnya. “Di sisi suplai, penurunan produksi minyak mentah AS diharapkan mendukung tren produksi yang lebih rendah dari negara non-OPEC.”
Sebelumnya, harga minyak melemah dipicu kegelisahan pasar menjelang referendum Inggris yang telah turut mengangkat dolar AS dan menekan mata uang lainnya.
Pada perdagangan kemarin (Rabu pagi WIB), harga minyak WTI kontrak Juli ditutup melemah 52 sen ke posisi US$48,85 per barel, sementara harga minyak Brent untuk kontrak Agustus berakhir turun 3 sen ke level US$50,62 per barel.