Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat terpantau melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Rabu (22/6/2016), setelah mencatatkan penguatan pertama dalam lima hari pada penutupan perdagangan kemarin.
Indeks yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama tersebut bergerak naik tipis 0,04% atau 0,041 poin ke level 94,058 pada pukul 06.59 WIB, setelah dibuka di posisi 94,062.
Seperti dilansir Reuters, penguatan indeks dolar AS sejalan dengan pelemahan mata uang poundsterling dan euro terhadap dolar AS setelah jajak pendapat terakhir menunjukkan peningkatan suara bagi Inggris untuk keluar dari Uni Eropa menjadi 44% dari sebelumnya 42%.
Di lain sisi, jumlah terbanyak masih dibukukan suara bagi Inggris untuk bertahan namun hanya terpaut 1 poin sebesar 45%.
Sementara itu dalam pernyataannya di depan para pembuat kebijakan kemarin, seperti dikutip dari Bloomberg, Ketua Dewan Gubernur Janet Yellen menekankan ketidakpastian di seputar referendum Inggris Kamis pekan ini dan bahwa bank sentral AS tersebut siap melakukan hal-hal yang diperlukan atasnya.
“Itu menjadi kejadian khusus yang tidak memiliki kesamaan yang erat,” kata Yellen. “Kami akan benar-benar memonitor konsekuensi ekonomi (dari referendum Inggris) dan siap melakukan tindakan atasnya.”
Sebelumnya Yellen menjelaskan bahwa pilihan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa dapat berdampak pada ekonomi secara signifikan dan hal itu menjadi satu alasan mengapa The Fed memutuskan belum menaikkan tingkat suku bunganya saat ini.
Pada perdagangan kemarin (Selasa, 21/6/2016), indeks dolar AS ditutup dengan rebound sebesar 0,43% atau 0,406 poin ke level 94,017.
Nilai tukar mata uang euro terhadap dolar AS melemah 0,5% ke US$1,1255 dan poundsterling sebelumnya turun 0,35% di posisi US$1,4643.
Posisi indeks dolar AS
22 Juni (Pk. 06.59 WIB) | 94,058 (+0,04%) |
21 Juni | 94,017 (+0,43%) |
20 Juni | 93,611 (-0,63%) |
17 Juni | 94,206 (-0,38%) |
16 Juni | 94,569 (-0,04% |
Sumber: Bloomberg Dollar Index