Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah terpantau menguat pada awal perdagangan di Asia hari ini, Jumat (17/6/2016), untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir di tengah meredanya kekhawatiran atas kemungkinan Inggris keluar dari Uni Eropa.
Harga minyak WTI kontrak Juli menguat 0,80% atau 0,37 poin ke US$46,58 per barel pada pukul 11.46 WIB setelah dibuka dengan pelemahan sebesar 0,48% di level US$45,99 per barel.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus bergerak naik signifikan sebesar 1,10% atau 0,52 poin ke level US$47,71 setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,19% atau 0,09 poin ke posisi 47,28 per barel.
Seperti dilansir Reuters hari ini, kinerja mata uang poundsterling bergerak menguat dari level terendahnya dalam dua bulan pasca ditangguhkannya kampanye untuk referendum Brexit minggu depan, menyusul laporan terbunuhnya anggota parlemen Inggris Jo Cox kemarin.
Jo Cox diketahui memberikan dukungan yang vokal untuk Inggris bertahan di Uni Eropa.
Sementara itu, pergerakan komoditas di seluruh dunia juga menunjukkan penguatan dan indeks saham acuan termasuk Nikkei Jepang membukukan kenaikan.
"Kita perlu mempersiapkan diri untuk volatilitas lebih lanjut,” kata Ben Le Brun, analis pasar OptionsXpress. "Kita menyaksikan sedikit pemulihan saat ini mungkin dengan beberapa pelepasan posisi pendek. Pasti akan menjadi perjalanan liar bagi investor dan pedagang menjelang keputusan (Brexit pada) 23 Juni.”
Harga minyak mentah sebelumnya terus bergerak negatif selama enam hari berturut-turut menyusul laporan penurunan stok minyak mentah AS yang jauh lebih kecil dari perkiraan.