Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan indeks dolar Amerika Serikat berlanjut pada awal perdagangan hari ketiga, Jumat (17/6/2016), menuju ke penurunan mingguan kedua dalam tiga minggu.
Indeks yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama tersebut bergerak melemah sebesar 0,20% atau 0,191 poin ke level 94,378 pada pukul 09.29 WIB, setelah dibuka dengan penurunan tipis sebesar 0,02% ke level 94,550.
Pada perdagangan kemarin (16/6/2016), indeks dolar AS ditutup dengan pelemahan tipis sebesar 0,04% atau 0,041 poin ke level 94,569 melanjutkan penurunan tipis pada awal perdagangan.
Seperti diketahui, Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa kemungkinan bagi Inggris untuk ke luar dari keanggotaannya di Uni Eropa telah mempengaruhi keputusan bank sentral AS tersebut untuk tidak menaikkan tingkat suku bunganya bulan ini.
Pasar keuangan telah berulang kali terpukul akhir-akhir ini setelah banyak jajak pendapat menunjukkan mayoritas pilihan “Keluar” untuk Inggris, menjelang referendum Brexit minggu depan.
"Ada kelangkaan, mirip dengan apa yang terjadi selama kasus Lehman dan krisis Eropa, terhadap dolar," kata Priya Misra, Kepala Strategi DGlobal Suku bunga TD Securities (USA) LLC di New York, seperti dikutip dari Bloomberg, mengingatkan kebangkrutan bank investasi AS Lehman Brothers Holdings Inc. pada tahun 2008. "Hal ini mungkin memiliki skala yang lebih kecil dari Lehman tapi intinya sangat mirip, dimana Anda melihat kelangkaan pada suatu mata uang."
Posisi indeks dolar AS
17 Juni (Pk 09.29 WIB) | 94,378 (-0,20%) |
16 Juni | 94,569 (-0,04% |
15 Juni | 94,610 (-0,33%) |
14 Juni | 94,928 (+0,60%) |
13 Juni | 94,362 (-0,22%) |
Sumber: Bloomberg Dollar Index