Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah terpantau terus bergerak negatif pada hari perdagangan keenam, Kamis (16/6/2016), menyusul laporan penurunan stok minyak mentah AS yang jauh lebih kecil dari perkiraan.
Harga minyak WTI kontrak Juli melemah 1% atau 0,48 poin ke US$47,53 per barel pada pukul 11.11 WIB setelah dibuka merosot sebesar 1,17% di level US$47,45 per barel.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus juga masih bergerak turun sebesar 0,76% atau 0,37 poin ke level US$48,60 setelah dibuka melemah sebesar 0,84% atau 0,41 poin ke posisi 48,56 per barel.
Menurut laporan Energy Information Administration kemarin, seperti dikutip Reuters hari ini, stok minyak mentah AS turun sebesar 933.000 minggu lalu, jauh lebih kecil dari prediksi para analis dengan penurunan sebesar 2,3 juta barel.
Di lain sisi, isyarat bank sentral AS Federal Reserve dalam hal rencana penaikan tingkat suku bunga sebanyak dua kali tahun ini meski ada prediksi pertumbuhan yang melambat, juga telah memukul pergerakan pasar minyak.
The Fed mempertahankan tingkat suku bunganya pada Juni sejalan dengan penurunan prediksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah untuk tahun 2016 dan 2017.
Sementara itu, seminggu menjelang referendum Brexit untuk menentukan keanggotaan Inggris di Uni Eropa, pasar minyak dan lainnya juga masih dipengaruhi oleh jajak pendapat yang semakin menunjukkan mayoritas dukungan bagi Inggris untuk hengkang.
“Penurunan proyeksi ekonomi oleh The Fed tentunya membebani harga minyak mentah disamping kecemasan akan Brexit,” kata John Kilduff, partner Again Capital.