Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah terpantau kian melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (15/6/2016), di tengah memuncaknya kekhawatiran akan hengkangnya Inggris dari Uni Eropa serta kenaikan stok minyak mentah AS.
Harga minyak WTI kontrak Juli merosot 1,34% atau 0,65 poin ke US$47,84 per barel pada pukul 11.24 WIB setelah dibuka dengan penurunan signifikan sebesar 1,22% di level US$47,90 per barel.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus terpantau melorot sebesar 1,34% atau 0,67 poin ke level US$49,16 setelah dibuka melemah sebesar 1,22% atau 0,61 poin ke posisi 49,22 per barel.
Menurut data American Petroleum Institute (API), seperti dikutip Reuters hari ini, stok minyak mentah AS menanjak sebesar 1,2 juta barel ke 536,7 juta barel, dibandingkan prediksi analis dengan penurunan sebesar 2,3 juta barel.
Namun, referendum Brexit yang akan berlangsung minggu depan mendominasi kondisi pasar mulai dari nilai tukar mata uang hingga imbal hasil obligasi Jerman yang untuk pertama kalinya turun ke bawah level nol kemarin pasca sejumlah survey yang menunjukkan lebih banyak pilihan “Keluar” daripada “Masuk”.
“Gambaran luasnya pada saat ini adalah pergerakan minyak yang tersapu dalam besarnya risiko utamanya dihubungkan dengan Brexit,” kata Ric Spooner, kepala analis pasar CMC Markets di Sydney.
Surat kabar The Sun yang berpengaruh juga memberikan dukungan bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
Jika Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa, para investor khawatir blok tersebut bisa tergelincir ke dalam resesi yang akan melemahkan permintaan minyak.