Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga batu bara melanjutkan relinya pada penutupan perdagangan ketiga, Kamis (9/6/2016).
Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak Juni 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup melemah sebesar 0,49% atau 0,25 poin ke US$50,75/metrik ton, setelah dibuka turun 0,29% ke US$50,85.
Pada hari perdagangan sebelumnya (Rabu, 8/6/2016), harga batu bara ditutup anjlok sebesar 1,83% atau 0,95 poin ke US$51/metrik ton.
Reli pelemahan harga batu bara terjadi di tengah isu peralihan sumber bahan bakar ke sumber energy dengan tingkat polusi lebih rendah oleh banyak negara.
Menurut laporan tahunan BP Plc. atas review tren energi, seperti dikutip Bloombergsebelumnya, konsumsi bata bara global menurun ke tingkat terdalam pada tahun lalu ketika AS dan negara berekonomi maju lainnya mulai beralih dari bahan bakar fosil dengan tingkat polusi paling tinggi itu.
Di sisi lain, pelemahan harga batu bara juga sejalan dengan koreksi minyak mentah. Harga minyak mentah merosot dari level tertinggi dalam 10 bulan terakhir pada penutupan perdagangan kemarin.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli turun 67 sen ke posisi US$50,56 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global Brent untuk pengiriman Agustus turun 56 sen atau 1,1% ke US$51,95 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Pergerakan harga batu bara kontrak Juni 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
9 Juni | 50,75 (-0,49%) |
8 Juni | 51,00 (-1,83%) |
7 Juni | 51,95 (-1,24%) |
6 Juni | 52,60 (+1,54%) |
3 Juni | 51,80 (+1,37%) |
Sumber: Bloomberg