Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga kontrak Juli 2016 bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (9/6/2016) sejalan dengan meredupnya prospek penaikan suku bunga AS yang semakin melemahkan pergerakan dolar AS.
Harga komoditas logam tersebut dibuka dengan kenaikan sebesar 0,17% atau 0,35 poin ke US$206,50 per pound dan bergerak menguat sebesar 0,82% atau 1,70 poin ke US$207,85 per pound pada pukul 14.09 WIB.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, performa logam semakin bergerak naik di tengah spekulasi bahwa bank sentral AS The Fed akan menunda penaikan tingkat suku bunga acuannya, stimulus moneter oleh European Central Bank, dan gambaran perdagangan China yang membaik.
“Melemahnya dolar dan penundaan dalam penaikan suku bunga The Fed merupakan faktor utama yang mendorong harga komoditas," kata Hong Sung Ki, analis Samsung Futures Inc. di Seoul. "Pemangkasan produksi yang konstan pada logam telah dilakukan tahun ini, mendukung harga tetapi kenaikan harga baru-baru harga lebih berkaitan dengan melemahnya dolar."
Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau bergerak turun tipis sebesar 0,07% atau 0,065 poin ke level 93,525 pada pukul 14.09 WIB.
Di lain sisi, jumlah impor tembaga China melonjak 19,4% ke 430.000 ton pada Mei dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, memperbesar kelebihan yang cukup banyak yang diharapkan mengurangi impor logam di bulan-bulan mendatang.
Pada perdagangan Rabu (8/6/2016), harga tembaga ditutup juga dengan penguatan sebesar 0,51% atau 1,05 poin ke posisi 206,15.
Pergerakan tembaga di Comex Commodity Exchange untuk kontrak Juli 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
9/6/2016 (Pk. 14.09 WIB | 207,85 | +0,82% |
8/6/2016 | 206,15 | +0,51% |
7/6/2016 | 205,10 | -3,14% |
6/6/2016 | 211,75 | +0,21% |
3/6/2016 | 211,30 | +2,08% |
Sumber: Bloomberg