Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia melanjutkan penguatannya pada perdagangan Rabu (8/6/2016), didorong penguatan saham energi karena menguatnya harga minyak.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,3% ke level 131,83 pada pukul 1.14 waktu Hong Kong (12.14 WIB). Data ekspor China stabil pada bulan Mei, didorong oleh melemahnya mata uang yuan yang memberikan dukungan pada pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Bank Dunia memangkas prospek pertumbuhan global karena pengeluaran bisnis melemah di negara-negara maju, termasuk AS.
"Dengan pertumbuhan global yang, Fed akan melakukan pendekatan bertahap untuk menaikkan suku bunga.Hal ini mendorong penguatan saham, terutama pada negara-negara berkembang," kata Shane Oliver, kepala analis AMP Capital Investors Ltd seperti yang dikutip dari Bloomberg.
Indeks Shanghai Composite melemah 0,4%, sedangkan Hang Seng China Enterprises Index, indeks saham China yang diperdagangkan di Hong Kong, turun 0,2%. Sementara itu, indeks Hang Seng melemah 0,4%.
Setelah spekulasi bahwa pihak berwenang di China akan segera mengumumkan penghubungan bursa dengan Shenzhen, perhatian investor saat ini beralih pada kondis ekonomi China.
Laporan yang dirilis Rabu menunjukkan impor China dalam mata uang yuan melemah 0,4%, penurunan terkecil sejak akhir 2014, sedangkan ekspor turun 4,1%..
Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,2 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,5%, dan indeks Straits Times Singapura naik 0,3%.