Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat karena gubernur Fedeal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan ekonomi masih cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga acuan terlepas dari data tenaga kerja yang kurang memuaskan.
Indeks Standard & Poor’s 500 menguat 0,5% ke level 2.109,41 pada penutupan perdagangan Senin (6/6/2016), sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 113,27 poin atau 0,6% ke level 17.920,33. Sekitar 6,4 miliar saham diperdagangkan di Wall Street, 10% di bawah rata-rata dalam tiga bulan terakhir.
Brian Jacobsen dari Wells Fargo Funds Management LLC mengatakan the Fed ingin melihat setidaknya satu lagi laporan lapangan kerja lagi.
"Dia [Yellen] tampaknya sangat optimis, tapi saya tidak melihat kejelasan lebih lanjut apakah the Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Juli atau September," katanya seperti yang dikutip dari Bloomberg.
Dalam pidatonya di Philadelphia kemarin, Yellen mengatakan sentiment positif yang mendukung pertumbuhan lapangan kerja dan inflasi yang lebih tinggi masih mungkin lebih besar daripada sentiment negatif dan menyebut kenaikan suku bunga acuan masih mungkin tanpa menyebutkan waktu spesifiknya.
Pada perdagangan Senin, delapan dari 10 sektor industri di S&P 500 menguat, dengan sektor energi melonjak 2% ke level tertinggi dalam lima minggu terakhir. Sektor bahan baku, industri dan keuangan menguat lebih dari 0,5%.
Saham Devon Energy Corp. dan Baker Hughes Inc. menguat lebih dari 4,5% menyusul harga minyak mentah yang naik hingga 2,2%.
Di antara saham sektor bahan bbaku, CF Industries Hondings Inc. melonjak 8,9% setelah CLSA Americas LLC menaikkan rating saham. Freeport-McMoRan Inc. dan Mosaic Co. menguat lebih dari 4,8%.