Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET 6 JUNI: Melemah Di Awal Dagang, Efek Suku Bunga Negatif Tekan Bisnis Jepang

Pergerakan harga karet turun dalam rentang lebih tipis sebesar 0,06% atau 0,10 poin ke level 157,80 yen per kilogram (kg), setelah dibuka dengan pelemahan sebesar 0,19% atau 0,30 poin di level 157,60 yen per kg.
/Jibiphoto
/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet untuk pengiriman November 2016 di Tokyo Commodity Exchange bergerak di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Senin (6/6/2016).

Pergerakan harga karet turun dalam rentang lebih tipis sebesar 0,06% atau 0,10 poin ke level 157,80 yen per kilogram (kg), setelah dibuka dengan pelemahan sebesar 0,19% atau 0,30 poin di level 157,60 yen per kg.

Pelemahan harga karet pada awal perdagangan pagi ini terjadi setelah stimulus tingkat suku bunga negatif hanya setengah bekerja di Jepang, ketika para pemberi pinjaman memotong kepemilikan obligasi, pemerintah tertinggi dalam tiga tahun.

Berdasarkan data bank sentral Jepang Bank of Japan, seperti dilansir Bloomberg (Minggu, 5/6/2016), obligasi pemerintah Jepang yang dimiliki oleh bank jatuh sebesar 5,5% pada April dibanding sebulan sebelumnya, laju tercepat sejak Juni 2013, di saat sebagian besar imbal hasil meorosot ke bawah nol.

“Para perusahaan melihat pengenalan suku bunga negatif sebagai tanda buruknya perekonomian,” kata Yoshinobu Yamada, analis senior Deutsche Bank AG di Tokyo. “Kenyataannya adalah alih-alih memperbaiki ekonomi, hal tersebut memperburuk sentimen bagi para pemilik bisnis.”

Pada perdagangan sebelumnya (3/6/2016), harga karet ditutup dengan kenaikan lebih kecil sebesar 0,13% atau 0,20 poin ke level 157,90 yen per kilogram (kg), setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,32% atau 0,50 poin di level 158,20 yen per kg.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak November 2016 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

6/6/2016

(Pk. 07.16 WIB)

157,80

-0,06%

3/6/2016

157,90

+0,13%

2/6/2016

157,70

+0,32%

1/6/2016

157,20

-5,02%

31/5/2016

165,50

+1,53%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper