Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga CPO terpantau makin menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (3/6/2016) menyusul prediksi menurunnya persediaan komoditas tersebut serta pertumbuhan permintaan saat Ramadhan.
Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, pagi ini dibuka dengan kenaikan sebesar 0,11% atau 3 poin ke posisi 2.646 ringgit per ton dan menguat sebesar 0,45% atau 12 poin ke level 2.655 ringgit per ton pada pukul 16.17 WIB.
Seperti diberitakan sebelumnya harga minyak kelapa sawit CPO diprediksi terus mengalami kenaikan seiring dengan menurunnya persediaan di Indonesia dan Malaysia, serta bertumbuhnya permintaan saat periode Ramadhan.
Data Malaysian Palm Oil Board (MPOB) menginformasikan persediaan CPO sepanjang 2016 menunjukkan tren menurun. Pada Januari, stok mencapai 2,3 juta tetapi terus merosot menuju 1,8 juta per April.
Tren penyerapan, persediaan, dan ekspor CPO yang terjadi di Malaysia serupa dengan Indonesia. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyampaikan per April stok minyak sawit Tanah Air termasuk biodiesel dan oleochemical tercatat turun sebesar 25% (mom)atau dari 3,02 juta ton menjadi 2,27 juta ton.
Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI, stok CPO dalam negeri tergerus akibat tingkat produksi yang stagnan, meningkatnya ekspor, dan mulai bertumbuhnya penyerapan biodiesel. Bulan lalu, produksi biodiesel di dalam negeri mencapai 253 ribu kiloliter, dengan konsumsi domestik mencapai 233 ribu kl atau naik 16% (mom).
Pada perdagangan Rabu (1/6/2016), harga CPO ditutup dengan lonjakan sebesar 1,73% atau 45 poin ke 2.643 ringgit per ton, setelah diawali juga dengan penguatan.
Pergerakan Harga CPO Kontrak Agustus 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
3/6/2016 (Pk. 16.17 WIB) | 2.655 | +0,45% |
2/6/2016 | 2.643 | +1,73% |
1/6/2016 | 2.598 | -0,84% |
31/5/2016 | 2.620 | +0,77% |
30/5/2016 | 2.600 | +1,60% |
Sumber: Bloomberg
