Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China berjalan menuju penguatan mingguan pertama dalam dua bulan pada awal perdagangan hari ini, Jumat (3/6/2016), di tengah berkurangnya spekulasi bahwa MSCI Inc. akan mengikutsertakan saham-saham berdenominasi yuan ke dalam indeks globalnya.
Indeks Shanghai Composite melemah 0,2%, menipiskan kenaikannya minggu ini menjadi 3,4% sementara pergerakan indeks CSI 300 di Shenzen yang berisi saham-saham bluechips mengalami sedikit perubahan.
Seperti dilansir Bloomberg, spekulasi bahwa MSCI Inc. akan mengikutsertakan saham-saham berdenominasi yuan ke dalam indeks globalnya dilemahkan oleh kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dan pelemahan yuan.
Reli pada Selasa yang dipicu oleh komentar Goldman Sachs Group Inc. bahwa penyertaan MSCI kemungkinan akan diumumkan bulan ini telah meleset sejalan dengan pelemahan kinerja mata uang yuan menghampiri level terendah dalam lima tahun.
Saham Shanxi Xishan Coal & Electricity Power Co. menjadi pendorong utama pelemahan oleh produsen-produsen energi, sementara indeks sektor konsumer mengikat relinya ke level tertinggi tahun ini.
Data manufaktur untuk Mei yang dirilis pada hari Rabu gagal meredakan kekhawatiran akan prospek negara dengan perekonomian terbesar kedua tersebut. Adanya risiko yang tumbuh atas cepatnya aliran dana keluar dari China sejalan dengan pelemahan yuan, tumpah ke pasar global dan menyebabkan penjualan yang luas serupa pada Januari dan Agustus.
"Masih ada skeptimisme tentang apakah reli dapat berlanjut di saat kita belum melihat perubahan fundamental baik dari ekonomi makro maupun laba," kata Wei Wei, analis Huaxi Securities Co di Shanghai kepada Bloomberg. "Investor sedang dalam penantian. Dampak dari lemahnya yuan bisa cukup terbatas karena pergerakan saham sudah pada tingkat yang cukup rendah. "