Bisnis.com, JAKARTA- Realisasi pendapatan negara hingga April 2016 mencapai Rp 386,5 triliun atau 21,2% dari target APBN 2016 sebesar Rp 1.822,5 triliun, lebih kecil dibanding realisasi pada periode yang sama tahun lalu Rp 428,8 triliun (24,3% dari target).
Data Kementerian Keuangan mengungkapkan realisasi belanja negara mencapai Rp 544,8 triliun per April 2016 atau 26% dari target Rp 2.095,7 triliun, lebih tinggi dibanding tahun lalu Rp 498,7 triliun (25,1% target).
Dengan demikian hingga awal triwulan kedua tahun ini Indonesia mencatat defisit anggaran sebesar Rp 158,2 triliun (1,25% PDB) atau telah mencapai 57,9% dari target defisit APBN 2016 sebesar Rp 273,2 triliun.
Pemerintah dalam RAPBN-P 2016 menurunkan target pendapatan negara hanya sekitar 4,8% dari APBN 2016 menjadi Rp 1.734,5 triliun.
“Ini menunjukkan masih tingginya optimisme pemerintah terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (3/6/2016).
Sementara itu realisasi penerimaan pajak hingga April 2016 baru mencapai Rp 290 triliun atau 21,3% dari target APBN 2016 sebesar Rp 1.360,1 triliun.
Dengan turunnya target pendapatan negara dalam RAPBN-P 2016, target penerimaan pajak juga turun sekitar 1,2% menjadi Rp 1.343 triliun, masih cukup tinggi untuk dapat terealisasi.