Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara ditutup melemah pada perdagangan Rabu (1/6/2016), mengakhiri tren penguatan dalam beberapa hari perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak Juni 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup dengan pelemahan sebesar 0,78% atau 0,40 poin ke US$50,75/metrik ton.
Sejalan dengan pelemahan harga batu bara, seperti dilaporkan oleh Reuters hari ini, salah satu produsen tambang terbesar Australia Glencore memutuskan untuk menutup tambang batu baranya di Australia pada awal 2019 akibat merosotnya harga batu bara yang mengikis sektor pertambangan.
Seperti halnya tambang lainnya, Glencore telah terpukul oleh tumbangnya harga komoditas tersebut yang dihubungkan karena menurunnya permintaan dari China.
Produsen batu bara global terkemuka Peabody Energy Corp BTU.N mengajukan perlindungan kepailitan pada April menyusul kejatuhan harga batu bara yang menyebabkan perusahaan tersebut memiliki hutang jasa sebesar US$10,1 miliar.
Di sisi lain, melemahnya harga batu bara pada penutupan perdagangan kemarin juga mengikuti penurunan harga minyak mentah. Harga minyak WTI kontrak Juli ditutup melemah 0,18% atau 0,09 poin ke US$49,01 per barel, sementara patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus juga berakhir dengan penurunan sebesar 0,34% ke US$49,72 per barel.
Pergerakan harga batu bara kontrak Juni 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
1 Juni | 50,75 (-0,78%) |
31 Mei | 51,15 (+0,49%) |
30 Mei | 50,90 (+0,00%) |
27 Mei | 50,90 (+1,29%) |
26 Mei | 50,25 (+1,11%) |
Sumber: Bloomberg