Bisnis.com, BEKASI—PT Bekasi Fajar Industrial Estate membukukan laba bersih Rp124 miliar di kuartal pertama tahun ini, meningkat dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp75 miliar.
Head of Investor Realation PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) Asa Siahaan mengatakan, peningkatan laba bersih tersebut pada dasarnya ditopang oleh keuntungan kurs rupiah terhadap dollar yang semakin menguat di akhir kuartal pertama dibandingkan akhir tahun lalu.
Alhasil, nilai utang yang harus dibayarkan perusahaan pun semakin berkurang ketika dikonversikan dalam rupiah. Adapun utang BEST 90% merupakan utang luar negeri.
“Sebelumnya, pendapatan kami selalu dalam dollar, tetapi sejak Juli tahun lalu diwajibkan pakai rupiah. Pembukuan kita menggunakan kurs Maret yang sudah lebih rendah dibandingkan Desember,” katanya usai Rapat Umum Pemengang Saham, Kamis (2/6/2016).
Sepanjang kuartal pertama ini, BEST tidak membukukan marketing sales baru. Akan tetapi, BEST berhasil merealisasikan penjualan dari marketing sales tahun lalu seluas 5,2 hektar.
Direktur Utama BEST Yoshihiro Kobi mengatakan, bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, saat ini inquiry baru BEST sudah relatif meningkat, sekitar 70 hektar. Tahun ini, BEST menargetkan marketing sales dapat mencapai 25 hektar hingga 30 hektar.
BEST pun tetap mengupayakan penambahan land bank baru agar persediaan tetap di kisaran 600 hektar. Pasalnya, BEST masih optimis penjualan lahan industri masih akan meningkat di tahun-tahun selanjutnya.
Tahun ini, anggaran belanja modal dialokasikan sebesar Rp700 miliar yang diperuntukkan bagi proyek properti komersial, penyediaan infrastruktur dan ekspansi land bank. Untuk menopang kebutuhan dana tersebut, BEST hanya menyalurkan 5,6% dari laba bersih tahun lalu senilai Rp212 miliar kepada para pemegang saham.