Bisnis.com, JAKARTA- Data Bank Indonesia mengungkapkan posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir April 2016 sebesar Rp4.036,3 triliun atau tumbuh 7,7% yoy, melambat dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya 8,4% yoy.
Melambatnya pertumbuhan kredit perbankan tersebut mendorong pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) juga melambat menjadi 7,1% yoy ke level Rp4.580,8 triliun, dari bulan sebelumnya tumbuh 7,4% yoy.
Kredit baru yang disalurkan oleh bank umum pada April 2016 tercatat sebesar Rp53,9 triliun.
Rata-rata suku bunga kredit pada April 2016 yang turun 10 bps dari bulan sebelumnya menjadi 12,60%, belum cukup memacu pertumbuhan kredit pada awal triwulan kedua tahun ini.
Kredit Modal Kerja (KMK) industri pertambangan dan penggalian yang masih negatif (dari –23,2% menjadi –30,6%) menyebabkan perlambatan pertumbuhan KMK (dari 6,4% menjadi 4,8%), dan semakin menegaskan belum pulihnya tekanan yang dialami sektor tersebut.
Pertumbuhan kredit sektor properti pada April 2016 relative stabil 11,4% yoy.
“Pelonggaran kebijakan loan to value (LTV) yang aturan barunya direncanakan keluar pada kuartal III diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit yang hingga saat ini masih lambat,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (1/6/2016).