Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur memperkirakan kebutuhan pembayaran tunai di provinsi ini selama masa Ramadan mencapai Rp23,5 triliun.
Menurut Syarifuddin Bassara, Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Jatim, angka tersebut meningkat 23,7% dibandingkan dengan realisasi permintaan uang tunai tahun lalu Rp19,03 triliun.
Untuk tahun ini penyediaan uang tunai pecahan besar artinya di atas Rp20.000 diperkirakan mencapai Rp20,2 triliun. “Sedangkan pecahan kecil di bawah Rp10.000 sekitar Rp3,29 triliun,” tuturnya.
Penyalurannya ada dua metode yakni menggunakan mobil-mobil keliling maupun langsung didistribusikan via bank. Kegiatan mobil keliling dimulai 7 Juni 2016 setiap hari Selasa, Rabu, Kamis. Khusus hari Jumat fokus melayani stakeholder Bank Indonesia.
Adapun yang disalurkan kepada perbankan melibatkan 50 bank di seluruh Provinsi Jawa Timur. Mereka terbagi dalam empat daerah, yakni Surabaya/Bojonegoro Rp10,7 triliun, Malang Rp3 triliun, Kediri Rp6 triliun, dan Jember senilai Rp3,5 triliun.
BI belum dapat memastikan apakah proyeksi Rp23,5 triliun akan terserap seluruhnya. Yang pasti pada tahun lalu besaran realisasi Rp19,03 triliun merupakan angka yang lebih kecil daripada target. Tahun ini angkanya meningkat tampaknya karena perbankan mengantisipasi libur Lebaran yang lebih panjang.
“Mereka antisipasi libur Lebaran yang bisa sampai sembilan hari. Pasti butuh uang untuk isi ATM. Permintaan tertinggi untuk lembaran Rp50.000 dan Rp100.000,” ucap Syarifuddin.