Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTA SARAN MANDIRI: IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Uji Resisten 4.748-4.786

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Selasa (24/5/2016) berpeluang melanjutkan penguatannya.

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Selasa (24/5/2016) berpeluang melanjutkan penguatannya.

Tim riset Investa Saran Mandiri menyatakan pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG berhasil menguat 31 poin mendekati resistance 4.748 membentuk candle dengan body naik indikasi kekuatan naik.

IHSG masih berpeluang menguat test resistance 4.748 sampai 4.786 dan support di level 4.714 sampai 4.690. Sejumlah saham yang direkomendasikan beli a.l BBTN, JSMR, dan PTPP. Sedangkan untuk saham ELSA direkomendasikan jual.

Sejumlah faktor global dan dalam negeri turut memengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Pasar saham Amerika Serikat ditutup negatif. Investor masih menunggu kejelasan arah suku bunga the Fed. Adapun, jadwal pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen pada hari Jumat.

Presiden Fed St. Louis James Bullard berkomentar pada hari Senin bahwa terdapat lebih banyak faktor yang mendukung kenaikan suku bunga As secara gradual, ketimbang mempertahankan level suku bunga tidak berubah.

Pasar saham kawasan eropa juga ditutup negatif. Investor mengamati penurunan harga minyak, data-data ekonomi dari zona euro, serta prospek kenaikan suku bunga di AS pada bulan Juni. Harga minyak melemah setelah Deputi Menteri Perminyakan Iran menyatakan tidak memiliki rencana untuk membekukan produksi maupun ekspor minyak.

Data-data terbaru dari zona euro memberikan tekanan di pasar, Markit melaporkan indeks aktivitas bisnis zona euro bulan Mei turun ke level terendah 16 bulan. Angka yang dirilis oleh Markit sebesar 52,9, turun dari bulan sebelumnya 53,0.

Sementara itu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyatakan, tarif pajak di Indonesia termasuk golongan menengah. Dengan demikian, jika ada negara surga pajak atau tax haven, Indonesia bukan golongan negara neraka pajak. Kalla mengatakan, tarif pajak Indonesia tidak serendah tarif pajak di Singapura. Namun, tak setinggi tarif pajak di beberapa negara Skandinavia dan Amerika.

Meski demikian, dibutuhkan struktur tarif pajak yang adil dan seimbang. Jadi pada dasarnya formula pajak adalah bagaimana membuat keseimbangan antara penerimaan dan investasi, menjaga keadilan antara kaya dan miskin, Pemerintah tahun ini mengejar target pajak Rp 1.360 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper