Bisnis.com, TOKYO – Bursa saham Asia bergerak fluktuatif pada awal perdagangan pagi ini, Senin (23/5/2016), ditengah penantian para investor akan isyarat lanjutan dari the Fed terhadap waktu atas penaikan biaya pinjaman.
Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0,1% ke posisi 125,53 pada pukul 09.02 pagi waktu Tokyo (pkl. 07.02 WIB), setelah sempat naik sebesar 0,1%.
Indeks saham acuan regional jatuh di minggu keempat sejalan menyusul rilis risalah rapat the Fed April lalu yang menunjukkan keinginan sebagian besar para pembuat kebijakan untuk menaikkan tingkat suku bunga AS pada Juni nanti apabila perekonomian negara tersebut terus membaik.
Data ekonomi AS yang melampaui harapan juga mendorong pengetatan kebijakan dan kesempatan penaikan biaya pinjaman AS bulan depan.
"Mengharapkan volatilitas pasar saham jangka pendek untuk tetap tinggi," kata Shane Oliver, kepala strategi investasi AMP Capital Investors Ltd, seperti dikutip Reuters. "Kekhawatiran Fed akan kembali menjadi fokus dan ini bisa berarti lebih ketidakpastian sekitar dolar AS, yuan dan harga komoditas. Namun, di luar volatilitas jangka dekat, kita masih melihat tren saham bergerak lebih tinggi."
Indeks Topix Jepang turun 0,5% seiring dengan penguatan yen terhadap dolar AS ke 110,02 pada perdagangan hari ini setelah melemah 0,2% pada perdagangan Jumat. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1%, S&P/NZX 50 New Zealand sedikit berubah, dan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,2%.