Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,46% atau 62 poin ke 13.442 per dolar AS pada awal perdagangan pagi ini, Kamis (19/5/2016).
Sementara itu dolar AS menguat setelah dirilisnya notulensi rapat FOMC.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta juga menilai ruang pelemahan rupiah terbuka pada hari ini.
"Hal itu menyusul penguatan tajam indeks dolar AS dan penurunan drastis minyak," paparnya dalam riset.
Selain itu, BI rate ditunggu siang nanti yang diperkirakan tetap di 6,75%.
"Penting ditunggu respon BI terhadap inflasi rendah, perlambatan PDB serta menipisnya CAD di kuartal I/2016, itu bisa jadi faktor tambahan alasan pemangkasan BI rate ke depan," tambahnya.
Sementara itu, peluang kenaikan FFR target pada FOMC meeting kembali terbuka setelah notulensi FOMC meeting menunjukkan keinginan pengetatan para anggota dewan gubernur.
Indeks dolar AS langsung menguat tajam merespon berita tersebut bersamaan dengan kenaikan imbal hasil US Treasury. Di sisi lain harga minyak justru anjlok tertekan penguatan dollar.