Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melemah pada awal perdagangan pagi ini, Senin (16/5/2016), sejalan dengan rentetan laporan data ekonomi China yang mengecewakan.
Indeks MSCI Asia Pacific, di luar Jepang, tergelincir 0,2% ke 397,33 pada pukul 09.10 pagi waktu Tokyo (07.10 WIB), mengarah ke level terendah selama kurang lebih dua setengah bulan sejak 3 Maret.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, data penjualan retail, produksi industri, dan investasi aset tetap China yang dirilis Sabtu kemarin berada di bawah prediksi para ekonom. Sementara, data penjualan retail AS yang menunjukkan peningkatan tertinggi dalam setahun mendorong kembali spekulasi kemungkinan kenaikan suku bunga oleh the Fed pada Juni nanti.
“Data ekonomi yang lemah, laporan laba yang mengecewakan, serta perdebatan terus-menerus mengenai amunisi dan kemampuan bank sentral telah mendorong investor untuk menghindari risiko downside,” jelas Matthew Sherwood, head of investment strategy Perpetual Ltd., seperti dikutip Bloomberg.
Produksi besi dan batu bara yang mengecewakan telah menyeret performa produksi industri di China, yang hanya naik sebesar 6% dibanding setahun sebelumnya dan di bawah prediksi ekonom sebesar 6,5%. Laporan yang dirilis Sabtu kemarin juga menunjukkan data retail dan investasi yang mengecewakan. Sehari sebelumnya, data menunjukkan penurunan pengajuan kredit baru pada April.
Indeks Topix Jepang naik 0,2% dan indeks Kopsi Korea turun 0,2%. Sementara itu, indeks Australia S&P/ASX 200 melemah 0,1% sejalan dengan penurunan imbal hasil obligasi 10 tahun negara tersebut ke tingkat terendah.