Bisnis.com, JAKARTA--Emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk. (HRUM) memangkas target produksi pada tahun ini lantaran harga batu bara yang masih rendah.
Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan pada tahun ini, emiten bersandi HRUM itu membidik target produksi 16% lebih rendah dari tahun lalu 3,6 juta ton menjadi 3 juta ton.
Hingga kuartal I/2016, perseroan telah merealisasikan produksi 0,7 juta ton, lebih rendah 40,9% year-on-year dari sebelumnya 1,1 juta ton.
Emiten berkapitalisasi pasar Rp2,2 triliun itu tidak berencana untuk mengakuisisi area pertambangan baru pada tahun ini. Perseroan mengklaim berhati-hati dalam rencana pencaplokan tambang batu bara.
Sejumlah persyaratan dalam aksi korporasi ditetapkan oleh perseroan. Di antaranya, cadangan batu bara mencapai 10 tahun operasi, biaya produksi terbilang kompetitif, dan kalori termasuk menengah ke atas.
"Kemungkinan besar di Kalimantan. Banyak pertambangan batu bara yang ditutup sampai sekarang. Lebih baik produksi kecil tapi untung, ketimbang produksi banyak tapi rugi," tuturnya, Senin (16/5/2016).
Sepanjang tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/Capex) senilai US$6,5 juta yang dirogoh dari kantong internal. Hingga 31 Maret 2016, perseroan telah merealisasikan belanja modal US$1,1 juta untuk perawatan.