Bisnis.com, JAKARTA – Harga nikel untuk kontrak September 2016 di Shanghai Futures Exchange melanjutkan penguatannya pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (12/5/2016).
Harga nikel ditutup dengan penguatan sebesar 0,71% atau 490 poin ke level 69.850 yuan/metrik ton pada pkl. 14.00 WIB, setelah dibuka naik sebesar 0,50% atau 350 poin ke level 69.710 yuan/metrik ton pada awal perdagangan.
Pada perdagangan kemarin (Rabu, 11/5/2016), harga nikel juga ditutup dengan penguatan sebesar 0,64% atau 440 poin ke 69.360 yuan/metrik ton, setelah dibuka dengan rebound yang mengakhiri reli pelemahan selama empat hari berturut-turut.
Seperti dilansir Bloomberg sebelumnya, harga nikel menguat setelah meredanya kekhawatiran akan penurunan permintaan di China menyusul rilis data yang menunjukkan penguatan inflasi. Indeks harga konsumen negara tersebut naik 2,3% pada April.
"Angka inflasi secara keseluruhan akan menguntungkan komoditas apapun," Tim Evans, chief market strategist Long Leaf Trading Group Inc. "Komoditas industri utama sangat terkait dengan angka inflasi China internal."
Rebound harga logam industri termasuk nikel juga sejalan dengan optimisme produsen utama, mulai dari Glencore Plc. hingga Codelco, akan prospek jangka panjang setelah oversupply dan rendahnya harga menghantam produksi.
Pergerakan Nikel di Shanghai Futures Exchange untuk kontrak September 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
12/5/2016 | 69.850 | +0,71% |
11/5/2016 | 69.360 | +0,64% |
10/5/2016 | 68.920 | -2,24% |
9/5/2016 | 70.500 | -1,27% |
6/5/2016 | 71.410 | -3,53% |
Sumber: Bloomberg