Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melemah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (12/5/2016), sejalan dengan penurunan mata uang yen Jepang akibat prospek perluasan stimulus moneter di negara tersebut.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% pada pukul 07.51 waktu London (13.51 WIB). Sementara itu, indeks acuan di Hong Kong dan Jepang turun ke level terendah dalam dua bulan. Indeks Topix Jepang naik 0,2% setelah pelemahan sebelumnya sebesar 1,3%.
Saham para produsen energi dan bahan baku naik dalam indeks MSCI Asia Pacific setelah sebelumnya nyaris menyentuh level terendah dalam sebulan di tengah laporan laba perusahaan yang mengecewakan di AS dan Jepang.
“Ada hal-hal yang dapat membuat investor mengambil sikap hati-hati,” kata Tim Schroeders, portfolio manager Melbourne at Pengana Capital Ltd. “Kita melihat kekecewaan pada laporan laba dan volatilitas mata uang yang mendorong masyarakat untuk melihat dan menunggu.”
Seperti dilaporkan Bloomberg hari ini, mata uang yen Jepang melemah 0,5% terhadap mata yang utama lainnya setelah Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda menyebutkan akan adanya perluasan kebijakan moneter lebih lanjut jika diperlukan.
Bank sentral Jepang tersebut dapat menambah stimulus pada bulan Juni atau Juli nanti apabila indikator inflasi melemah dan harga saham jatuh.