Bisnis.com, TOKYO – Bursa Asia bergerak melemah pada awal perdagangan hari pertama di bulan Mei (Senin, 2/5/2016) seiring dengan menajamnya penguatan mata uang yen Jepang terhadap dolar AS.
Indeks MSCI Asia Pacific, di luar Jepang, turun tajam 1,2% ke level 129,64 pada awal perdagangan pagi ini pukul 9.08 waktu Tokyo (pkl 07.08 WIB) , sementara itu indeks topix Jepang anjlok sebesar 3,5%.
Seperti dilansir Bloomberg pagi ini, bursa Asia melemah pada awal perdagangan hari ini setelah yen Jepang menguat melampaui level 107 per dolar AS dan menutup dengan kenaikan terbesar selama dua hari sejak krisis keuangan global yang dipicu oleh keputusan bank sentral untuk tidak menambah stimulus.
Di sisi lain, data di China menunjukkan sedikit kebutuhan bagi bank sentral negara tersebut untuk melonggarkan kebijakan moneternya.
Dua bursa saham terbesar di Asia, Jepang dan Cina, adalah termasuk yang mengalami performa terburuk tahun ini menyusul keengganan bank sentral untuk meningkatkan langkah-langkah dalam memperbaiki perekonomian.
“Kami berharap volatilitas bursa saham jangka pendek tetap tinggi, "kata Shane Oliver, kepala strategi investasi AMP Capital Investors Ltd. "Kegagalan oleh BOJ untuk melakukan langkah lebih akan berisiko melepaskan semua kemajuan pada ekspektasi inflasi yang dilihat berdasarkan Abenomics, terutama dengan yen yang mencapai level tertingginya."