Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar yen melonjak terhadap dolar AS dan euro hari ini setelah Bank of Japan membuat keputusan mengejutkan dengan tidak menambah stimulus moneter.
BOJ tetap tak bergeming meskipun sentimen negatif, penguatan yen, dan pelemahan tingkat konsumsi mengancam pemulihan ekonomi.
Yen menguat hampir 2% ke level 109,33 yen per dolar AS. Sebelumnya, nilai tukar mendekati 112 yen / dolar pada awal pekan ini setelah sebuah laporan media mengatakan BOJ sedang mempertimbangkan untuk menerapkan suku bunga negatif untuk fasilitas pinjaman untuk perbankan.
Sementara itu, nilai tukar yen terhadap euro menguat 1,9% ke 123,85 yen.
"Hal ini tidak bisa dihindari, yen berbalik dari pelemahan yang disebabkan oleh ekspektasi pelonggaran. Pasar tentu kecewa, tetapi itu tidak berarti yen akan terus menguat," kata Koji Fukaya, presiden direktur FPG Securities, seperti yang dikutip dari Reuters, Kamis (28/4/2016)..
Kekhawatiran atas perekonomian China sedikit mereda sementara harga minyak mentah rebound tajam dari posisi terendah dalam 13 tahun terakhir, sehingga mengurangi permintaan terhadap yen.
Setelah pembahasan kebijakan selama dua hari yang berakhir hari Rabu, Federal Reserve mengatakan akan tetap mengamati permasalahan ekonomi global, tetapi tidak menyebutkan risiko yang timbul.
