Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah siap menjual savings bond ritel seri SBR002 dengan tingkat kupon untuk periode awal sebesar 7,50%.
SBR002 yang jatuh tempo pada 20 Mei 2018 itu memiliki kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dan referensi kupon adalah tingkat bunga penjaminan LPS.
Untuk periode tiga bulan pertama, yakni sejak 26 Mei 2016 hingga 20 Agustus 2016, sebesar 7,50%. Besaran kupon ini berasal dari tingkat bunga penjaminan LPS pada saat penetapan sebesar 7,25% ditambah spread tetap 25 bps.
Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan tiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo. Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada tingkat bunga penjaminan LPS ditambah spread tetap 25 bps.
Tingkat bunga penjaminan LPS mengacu pada tingkat bunga penjaminan simpanan untuk bank umum yang berlaku pada tanggal penyesuaian kupon. Berdasarkan siaran pers yang terbit di laman DJPPR Kementerian Keuangan pada Selasa, (26/4/2016), disebut tingkat kupon minimal (floor) sebesar 7,50%.
Kupon akan dibayar pada tanggal 20 saban bulan. Pembarayan kupon kali pertama pada 20 Juni 2016. SBR002 ditawarkan pada 28 April hingga 19 Mei 2016. Penjatahan dilakukan pada 23 Mei 2016, lantas setelmen pada 25 Mei 2016.
Pemesanan minimal sebesar Rp5 juta dan maksimal sebesar Rp5 miliar. SBR002 merupakan obligasi negara tanpa warkat yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption).
Early redemption berlangsung pada 20 Juni 2017 dengan nilai maksimal 50% dari total kepemilikan investor di masing-masing agen penjual.
Pemerintah sudah menunjuk 24 agen penjual, terdiri dari 18 bank dan enam perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas yang bertindak sebagai agen penjual SBR002 yakni PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Mega Capital Indonesia, PT MNC Securities, PT Sucorinvest Central Gani, dan PT Trimegah Securities, Tbk.