Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK 21 APRIL: Menguat Di Tengah Spekulasi Pertemuan Lanjutan Produsen Minyak Utama

Harga minyak mentah menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (21/4/2016).
Harga minyak mentah menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (21/4/2016)./Bisnis
Harga minyak mentah menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (21/4/2016)./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (21/4/2016).

Harga minyak WTI kontrak Juni naik 0,45% ke US$44,38 per barel pada pukul 10.28 WIB. Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juni juga terpantau menguat sebesar 0,41% ke US$45,99 per barel.

Seperti dilansir Reuters, penguatan harga minyak mentah menyusul adanya spekulasi bahwa para negara produsen minyak utama akan bertemu di Rusia sebagai upaya lanjut demi menahan laju oversupply serta mengangkat harga minyak.

Akan tetapi, Moskow menyangkal pemberitaan media bahwa Rusia akan bertindak sebagai tuan rumah untuk pertemuan tersebut.

"Meskipun Rusia menyangkal, harga minyak menguat, menunjuk ke sentimen pasar yang kuat. Saya menduga ada spekulasi bahwa produsen minyak akhirnya akan menyetujui pembekuan produksi," kata Masahiro Ichikawa, ahli strategi senior Sumitomo Mitsui Asset Management.

Harga minyak mentah yang sempat tertekan setelah terganjalnya pertemuan OPEC di Doha akhirnya berhasil menguat setelah para pekerja di industri perminyakan Kuwait melancarkan aksi protes yang diperkirakan menghentikan 60% pasokan di negara tersebut.

Penguatan harga minyak mentah namun hanya berlangsung sementara menyusul pernyataan resmi atas penghentian aksi protes pekerja minyak dan gas Kuwait kemarin.

Dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (21/4/2016), Head of Fixed Income Division PT Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus. L menilai bahwa naiknya harga minyak sejalan dengan kenaikan persediaan minyak AS di bawah ekspektasi pasar.

Pada perdagangan kemarin, Rabu (20/4/2016), minyak WTI kontrak Mei ditutup melonjak 3,77% ke US$42,63 per barel dengan peningkatan total transaksi meskipun total frekuensi menurun dibandingkan hari sebelumnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper