Bisnis.com, JAKARTA - PT Sentul City Tbk. (BKSL) diperkirakan bisa memiliki porsi pendapatan berulang sebanyak 20% pada 2019 mendatang, ditunjang dari penyelesaian proyek properti investasi.
Analis OCBC Sekuritas Aurelia Barus, mengatakan pendapatan recurring Sentul City pada 2019 diperkirakan mencapai Rp462,1 miliar, ditopang dari operasional AEOn mall dan dua proyek hotel, yakni Alana Condotel dan Neo Savana by Aston Hotel Extention.
Dalam riset yang dikutip Bisnis.com, Kamis (21/4/2016), Aurelia menyebut dua proyek hotel diprediksi akan menambah pendapatna berulang sebesasar Rp66,2 miliar sedangkan operasional penuh AEON Mall diestimasi menyumbang pendapatan per tahun sebanyak Rp168,7 miliar.
"Kontribusi pendapatan recurring diperkirakan naik dari 15%--16% pada 2017--2018 menjadi 20% pada 2019," tulisnya.
Dalam dua tahun terakhir, pendapatan berulang Sentul City memang mengalami koreksi yang cukup tajam dari Rp197,5 miliar per akhir 2013 menjadi Rp129,5 miliar pada akhir 2015.
Di sisi lain, OCBC Sekuritas menilai langkah Sentul City melakukan ekspansi lewat pendirian perusahaan patungan akan mempercepat pembangunan properti di Sentul, salah satu kawasan dengan cadangan lahan yang paling luas di Indonesia.
Total cadangan lahan Sentul City mencapai 55.000 hektare, sebagian besar disumbang dari lahan di Jonggol. Sementara itu, cadangan lahan di Sentul mencapai 3.100 hektare.
Sejauh ini, Sentul City memang telah berkongksi dengan beberapa perusahaan untuk membentuk usaha patungan, antara lain dengan PT PP Properti Tbk. Keduanya akan membangun apartemen di atas lahan seluas satu hektare.
Selain itu, Sentul City juga menggandeng Group 70 International Inc, perusahaan arsitektur asal Hawaii.
