Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia berfluktuasi pada perdagangan Rabu (20/4/2016) karena bursa saham China anjlok paling signifikan selama delapan minggu terakhir, sedangkan bursa Jepang menguat.
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0,2% ke posisi 132,36 pada pukul 13.41 waktu Hong Kong. Shanghai Composite Index merosot 3,6% menuju penurunan terbesar sejak 25 Februari, didorong oleh sektor konsumen dan teknologi.
Minyak mentah West Texas Intermediate melemah 2,8% setelah pekerja Kuwait mengatakan mereka akan mengakhiri pemogokan menggangu produksi minyak pada negara produsen terbesar keempat OPEC selama tiga hari kemarin. Sementara itu, Indeks Topix Jepang naik 0,2%.
Melemahnya indeks Shanghai, yang sempat melonjak signifikan di bulan Maret, dikarenakan bank sentral China mengisyaratkan berkurangnya kemungkinann pelonggaran moneter pada negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
"Kita mungkin akan melihat PBOC (bank sentral China) melakukan pendekatan wait and see dan menilai data makro-ekonomi yang akan datang (sebelum melakukan langkah stimulus)," kata Niv Dagan, direktur eksekutif Peak Asset Management LLC kepada Bloomberg, Rabu (20/4/2016).
Indeks Hang Seng di Hong Kong tergelincir 1,3%, sedangkan Indeks Kospi Korea Selatan melemah tipis. Indeks Taiex Taiwan turun 1,3%. Sementara itu, Indeks Straits Times Singapura melemah 0,1%, indeks S&P/ASX 200 Australia dan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik masing-masing 0,4%.