Bisnis.com, JAKARTA- Produksi alat berat domestik pada kuartal pertama tahun ini turun hingga 52,3% menjadi sekitar 619 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 1.298 unit.
Menurut data Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi), produksi alat berat masih menunjukkan tren penurunan, dari level 7.947 unit pada 2012 hingga menjadi 3.535 unit pada 2015 atau merosot 55,5% dalam tiga tahun.
Tren penurunan terhadap produksi alat berat tersebut didorong oleh tekanan yang masih dihadapi oleh sektor pertambangan sebagai pengguna utama alat berat.
Penurunan produksi alat berat domestik juga seiring dengan turunnya sektor pembiayaan alat berat sekitar 5,0% menjadi Rp105,3 triliun pada 2015 dari Rp110,9 triliun pada tahun sebelumnya.
“Percepatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah tampaknya belum memberikan dampak yang signifikan terhadap industri alat berat domestik,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (20/4/2016).
Dikemukakan apresiasi rupiah yang berpotensi mendorong peningkatan impor alat berat bekas perlu dicermati, mengingat dapat menekan produksi alat berat domestik.