Bisnis.com, JAKARTA-- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai penghentian proyek reklamasi Teluk Jakarta bisa berdampak material terhadap kinerja keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk.
Analis Pefindo, Yogie Surya Perdana, mengatakan Pefindo telah menurunkan prospek atau outlook APLN dari stabil menjadi negatif kendati rating atau peringkat surat utang tetap "idA-". Prospek dan peringkat ini berlaku untuk periode 11 April 2016 hingga 1 April 2017.
"Kamidecide untuk revisi outlook karena ada faktor penghambat risiko eksekusi terkait proyek reklamasi," jelasnya di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Yogie menerangkan, Pefindo khawatir proyek reklamasi di Pulau G yang digarap APLN akan terhambat, sebagai buntut dari penetapan tersangka Direktur Utama APLN, Ariesman Widjaja oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dugaan kasus suap.
Menurut Yogie, APLN telah mengeluarkan ongkos sebesar Rp1,7 triliun untuk pelaksanaan reklamasi di Pulau G. Sebanyak Rp700 miliar merupakan ongkos reklamasi yang dibayarkan kepada dua kontraktor, yakni Van Oord dan Royal Boskalis.
"Adapun Rp1 triliun dibayarkan ke pemda untuk kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada pengembang," ujarnya.
Yogie mengatakan, APLN mengantongi marketing sales atau prapejualan yang besar dari proyek Pluit City atau Pulau G sejak menjajakan proyek tersebut pada 2013. Dia enggan menyebut jumlah marketing sales yang dibukukan.
Namun, Yogie menyebut jumlah prapenjualan proyek Pluit City sangat material. "Dana yang masuk ke kas Rp1 triliun dari Pluit City, tapi itu belum dicatatat sebagai pendapatan," ujarnya.
Berdasarlan laporan keuangan APLN, per Desember 2015, jumlah arus kas dari pelanggan APLN mencapai Rp7 triliun. Dengan kata lain, proyek Pluit City berkontribusi sebesar 14,28%.
Proyek Pluit City memang digadang-gadang akan menunjang kinerja APLN dalam jangka panjang. Pasalnya, dari Pulau G, APLN akan mendapat tambahan lahan 160 hektare,
Menurut publikasi yang diterbitkan APLN, total cadangan lahan APLN di Jakarta hanya 10 hektare.
Di Jakarta, APLN akan menggarap tiga proyek reklamasi dengan dua proyek masih menunggu izin pelaksanaan. Cadangan lahan APLN paling luas berada di Karawang yang mencapai 285 hektare, disusul Cimanggis seluas 54 hektare. Di luar lahan reklamasi, total cadangan lahan APLN mencapai 367 hektare