Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah berpotensi tertekan pada perdagangan awal pekan ini, Senin (18/4/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan walaupun indeks dolar AS melemah pada hari ini, potensi pelemahan harga komoditas bisa memberikan tekanan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
"Rupiah berpeluang melemah pada perdagangan hari ini," paparnya dalam riset.
Rangga menilai indeks dolar AS melemah setelah beberapa hari menguat menyusul mayoritas data ekonomi yang diumumkan Jumat malam tidak begitu baik.
Namun, harga minyak yang sudah turun berpeluang terus turun menyusul gagal tercapainya kesepakatan pada pertemuan OPEC mengenai pembatasan produksi minyak mentah.
"Pada gilirannya anjloknya harga komoditas bisa memicu kembalinya penguatan indeks dolar AS," tambahnya.
Sementara itu, membaiknya pertumbuhan impor serta penggantian BI rate sebagai suku bunga acuan bisa memberikan optimisme tambahan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi di 2016 yang diperkirakan bisa lebih tinggi dibanding 2015.
Adapun pada akhir pekan lalu, rupiah mulai kembali mendapatkan momentum penguatannya setelah indeks dolar AS gagal melanjutkan tren penguatannya pada perdagangan Jumat. Dolar AS juga terlihat melemah terhadap mayoritas kurs di Asia.