Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (18/4/2016), menyusul kembali menguatnya yen terhadap dolar dan jatuhnya harga minyak dunia.
Indeks Nikkei 225 Stock Average anjlok 0,4% ke level 16.275,95m, sedangkan indeks Topix merosot 3,03% atau 41,25 poin ke posisi 1.320,15. Sementara itu, nilai tukar yen menguat 0,7% ke 107,95 yen per dolar AS setelah negara-negara G-20 menolak melindungi ekonomi negara tersebut melalui intervensi untuk mengekang penguatan mata uang.
Kegagalan pencapaian kesepakatan pada pertemuan produsen minyak di Doha menggoyahkan harga minyak yang rebound di tengah prospek pelonggaran surplus global. Pertemuan tersebut tidak mencapai titik temu setelah Arab Saudi dan negara teluk lainnya tidak kana menyepakati pembekuan produksi jika seluruh anggota OPEC termasuk Iran tidak mengikuti.
“Harapan akan pembekuan produksi minyak terlalu tinggi. Saat ekspektasi ini tidak tercapai,harga akan lebih mudah bergejolak. Selain itu, keputusan negara-negara G-20 menjadi sentimen negatif bagi Jepang dan menciptakan pandangan bahwa intervensi pemerintah di pasar valuta asing akan sulit tercapai,” kata Yoshinori Ogawa, analis Okasan Securities Co kepada Bloomberg.
Saham eksportir jatuh menyusul penguatan yen. Saham produsen mobil Subaru, Fuji Heavy Industries Ltd. dan Mazda Motor Corp. jatuh lebih dari 4%. Sementara itu, Toyota Motor Corp. merosot 4,8%.