Bisnis.com, JAKARTA - Harga nikel di Shanghai Futures Exchange melemah tipis pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (15/4/2016).
Harga nikel ditutup dengan pelemahan sebesar 0,01% atau 10 poin ke level 69.500 yuan/metrik ton pada pkl. 14.00 WIB, melanjutkan pelemahan sebesar 0,13% ke level 69.420 yuan/mt pada awal perdagangan.
Pelemahan harga nikel sepanjang hari ini mengakhiri reli penguatan selama empat hari berturut-turut sejak pelemahan terakhir di level 66.200 yuan/mt pada tanggal 8 April.
Pada perdagangan Kamis (14/4/2016), harga komoditas nikel ditutup di level 69.510, tertinggi sejak penguatan di level 69.680 yuan/mt pada tanggal 18 Maret.
Seperti dilaporkan Bisnis Indonesia (Jumat, 15/4/2016), pelemahan harga nikel hari ini terjadi menyusul ramalan tiga lembaga pemeringkat berskala global yang terlanjur mereduksi optimisme China dalam menghadapi turbulensi ekonomi meski dinilai tak akan sampai mengalami pendaratan keras dan benturan krisis berkepanjangan.
Hasil riset tiga lembaga rating tersebut terbit dalam waktu yang hampir bersamaan dengan pengumuman pertumbuhan ekonomi China yang menunjukkan peningkatan pada kuartal pertama tahun ini.
“Tingkat utang yang tinggi merupakan sumber puncak kerentanan sistemik, namun karakteristik sistem keuangan China dan perluasan ekonomi akan melawan gangguan secara makro,” ujar Analis Fitch Ratings Andrew Colquhoun dalam hasil risetnya.
Pergerakan Nikel di Shanghai Future Exchange untuk kontrak Mei 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
15/4/2016 (Pukul 14.00 WIB) | 69.500 | -0,01% |
14/4/2016 | 69,510 | +0,77% |
13/4/2016 | 68.980 | +2,30% |
12/4/2016 | 67.430 | +0,27% |
11/4/2016 | 67.250 | +1,59% |
8/4/2016 | 66.200 | -1,21% |
Sumber: Bloomberg