Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melemah setelah reli berutun terpanjang dalam setahun.
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0,3% pada pukul 7.07 waktu London (14.07 WIB). Sementara itu, indeks Topix Jepang melemah 0,7% setelah gempa 6,5 SR di selatan Jepang yang menewaskan sembilan jiwa dan menutup beberapa fasilitas produksi.
Data terbaru dari China yang dirilis hari ini menunjukkan tingkat peningkatan di kredit baru, output industri, investasi asset tetap, dan penjualan ritel pada bulan Maret. Hal ini menunjukkan tanda-tanda perbaikan ekonomi pada negara terbesar ke-2 di dunia tersebut.
Prospek cerah China dan rebound harga minyak mentah membantu mengangkat bursa saham global selama dua bulan terakhir dari posisi terendah sejak 2013.
"Pasar sudah memiliki harapan yang baik tentang data ekonomi, didorong oleh optimisme akan stabilisasi ekonomi. Perhatian bursa saat ini teralihkan pada laporan keuangan perusahaan dan likuiditas,” kata kepala analis Jinkuang Investment Management Zhang Haidong kepada Bloomberg.
Shanghai Composite Index turun 0,2%, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,1%. Data output industri China tumbuh 6,8% pada Maret dari tahun sebelumnya dan penjualan ritel naik 10,5%. Data tersebut lebih tinggi dari prediksi analis dalam survey Bloomberg yang mencapai 5,9% dan 10,4%.