Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Pengolahan Eropa Turun, Harga Kakao Kian Pahit

Harga biji cokelat kembali anjlok seiring dengan publikasi data kinerja pengolahan kakao Eropa yang turun ke level terendah dalam tujuh tahun terakhir.
Kakao/Jibiphoto
Kakao/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - Harga biji cokelat kembali anjlok seiring dengan publikasi data kinerja pengolahan kakao Eropa yang turun ke level terendah dalam tujuh tahun terakhir.

Pada perdagangan Rabu (13/4) pukul 18:05 harga kakao di ICE untuk kontrak Mei 2016 terkoreksi 1,29% atau 28 poin menjadi US$2.138 per ton. Artinya, sepanjang tahun berjalan harga sudah merosot 3,94%.

Asosiasi Kakao Eropa (European Cocoa Association/ ECA) melansir pengolahan biji cokelat di Benua Biru pada triwulan pertama 2016 sebesar 337.029 ton. Angka tersebut menurun 0,2% secara tahunan (y-o-y) dari 337.706 ton.

Trader & Analyst Cocoanect di Rotterdam Max Goettler menyampaikan, harga kakao yang tergelincir 4,7% sepanjang kuartal I/2016 menjadi penurunan terbesar sejak akhir 2014. Alhasil, perusahaan pengolahan, seperti bubuk cokelat dan mentega mendulang keuntungan lebih.

"Namun, jika harga terus memburuk, maka permintaan pasar benar-benar telah terganggu," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (13/4/2016).

Laporan European Cocoa Association menyebutkan, penyerapan kakao pada kuartal IV/2015 naik 6% dari tahun sebelumnya menjadi 342.442 metrik ton. Angka tersebut melebihi perkiraan delapan analis Bloomberg yang memprediksi peningkatan sebesar 2,4%.

Namun, biji cokelat telah mengalami kejatuhan permintaan seiring dengan melesunya perekonomian global. Oleh karena itu, penyerapan dalam beberapa bulan mendatang hanya bertumbuh moderat, dimana pasar Eropa masih akan dominan.

Dalam memprediksi pergerakan harga lebih lanjut, investor akan menunggu rilis data pengolahan biji cokelat di Amerika Serikat. Pada Kamis (14/4) pukul 16:00 waktu setempat,  U.S. National Confectioners Association akan melaporkan datanya. Sebelumnya, sejumlah analis memprediksi pengolahan kakao di Amerika Utara meningkat 1,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper