Bisnis.com, JAKARTA--Rencana penerapan moratorium perluasan lahan bagi sektor pertambangan melalui Instruksi Presiden membuat emiten tambang dipastikan akan tertekan, termasuk PT Uniterd Tractors Tbk..
Direktur Utama PT United Tractors Tbk. Gidion Hasan, mengatakan moratorium yang lebih masuk akal dilakukan untuk eksplorasi, bukan lahan tambang baru.
Saat ini, UNTR yang memiliki perusahaan tambang batu bara, memutuskan untuk mengerem ekspansi lantaran harga yang masih rendah. Industri alat berat yang menjadi lini bisnis utama UNTR juga diproyeksi bakal melemah tahun ini.
"Kalau tidak direm juga emiten tambang akan mengurangi ekspansi, karena harga masih rendah, terpenting harga komoditas membaik," kata dia kepada Bisnis.com, Kamis (14/4/2016).
Kinerja emiten penjualan alat berat berkapitalisasi pasar Rp56,32 triliun, PT United Tractors Tbk. (UNTR) ambrol 28,1% menjadi Rp3,85 triliun pada 2015 dari tahun sebelumnya Rp5,36 triliun.
Pendapatan emiten berkode saham UNTR tersebut terkoreksi 7,13% menjadi Rp49,34 triliun dari akhir tahun sebelumnya Rp53,14 triliun. Pendapatan Grup United Tractors itu merosot Rp3,7 triliun sepanjang tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel