Bisnis.com, TOKYO – Bursa saham Asia menguat tipis pada hari Senin menyusul data inflasi China yang mendorong optimism kelanjutan pelonggaran kebijakan moneter.
Sementara itu, bursa saham Jepang melemah setelah dolar AS turun ke posisi terendah dalam 17 bulan terakhir terhadap yen.
Indeks MSCI Asia Pacific selain Jepang menguat 0,2% setelah bursa saham Wall Street ditutup dengan kenaikan moderat pada hari Jumat meskipun indeks S&P 500 masih mengalami penurunan mingguan terbesar dalam dua bulan terakhir.
Indeks Nikkei Jepang melemah 0,4%. Selain dikarenakan penguatan mata uang yen, pelemahan indeks juga didorong oleh data produksi mesin inti pada Senin yang menunjukkan penurunan sebesar 9,2% pada Februari, yang merupakan pertanda bahwa tingkat investasi masih lemah.
“Selain karena produksi mesin turun lebih rendah dari perkiraan, bursa Jepang masih terbebani oleh kuatnya mata uang yen dan ketidakpastian apakah bank sentral Jepang akan melakukan intervensi,” kata deputi direktur pelaksana Tyton Capital Advisor Andrew Meredith seperti yang dikutip Reuters, Senin (11/4/2016).
Data ekonomi China yang dirilis hari ini menunjukkan bahwa inflasi harga konsumen negara itu lebih rendah dari yang dihadapkan pada bulan Maret, sedangkan harga wholesale turun lebih rendah dari perkiraan. Hal ini merupakan tanda bahwa tekanan deflasi di sektor industri kemungkinan akan berkurang.