Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diharapkan mamup melanjutkan penguatannya pada perdagangan Jumat (8/4/2016).
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan rupiah akan bergerak pada support 13.240 dan resisten 13.143.
"Laju Rupiah mampu berbalik menguat setelah merespon rilis BI terkait cadangan devisa yang menunjukan adanya peningkatan. Diharapkan kondisi tren ini dapat kembali terjadi untuk melanjutkan penguatannya," paparnya dalam riset.
Di sisi lain, lanjutnya, rilis menurunnya cadangan minyak AS membuat harga kontrak minyak mentah dunia dapat kembali mengalami kenaikan.
Tentu saja kondisi tersebut berimbas pada laju pasar saham dan komoditas global dapat kembali mengalami rebound. Selain itu, pelaku pasar juga melihat hasil Rapat FOMC di minggu ini yang bernada dovish turut membuat laju dolar AS kembali melemah. Pelemahan laju dolar AS ini juga diikuti oleh melemahnya Yen akibat aksi ambil untung pasca penguatan signifikan Yen.
"Kondisi tersebut tentu saja menguntungkan rupiah sehingga mampu kembali naik kemarin," ungkapnya.
Sementara itu, dari laporan Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2016 tercatat sebesar US$107,5 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2016 sebesar US$104,5 miliar.
Peningkatan tersebut dipengaruhi penerimaan cadangan devisa, terutama berasal dari hasil penerbitan sukuk global pemerintah dan lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang jauh melampaui kebutuhan devisa antara lain untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Posisi cadangan devisa per akhir Maret 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.