Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland (DILD) Bidik Recurring Income Naik 10% Tahun Ini

PT Intiland Development Tbk (DILD) mengincar pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income sebesar 10% tahun ini.
 Intiland Development Tbk (DILD) mengincar pertumbuhan pendapatan berulang 10% tahun ini/ilustrasi
Intiland Development Tbk (DILD) mengincar pertumbuhan pendapatan berulang 10% tahun ini/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Intiland Development Tbk (DILD) mengincar pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income sebesar 10% tahun ini. Pertumbuhan salah satunya akan ditopang oleh operasional proyek perkantoran baru yang telah beroperasi.

Direktur Pengelolaan Modal & Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, mengatakan di pertengahan tahun ini pendapatan berulang perseroan akan bertambah berkat kontribusi dari South Quater, proyek superblok di bilangan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

"[Pertumbuhan recurring] Sekitar 10% dengan [jumlah] asset yang sama," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/4/2016).

Sepanjang tahun lalu, pendapatan berulang Intiland mencapai Rp328,61 miliar atau tumbuh 51% dibandingkan dengan posisi sepanjang 2014 sebanyak Rp217,85 miliar. Pendapatan berulang Intiland paling besar disumbang dari pendapatan sewa kantor. Tahun lalu, pendapatan sewa kantor mencapai Rp230,68 miliar, naik 110% secara tahunan.

Archied menjelaskan, pertumbuhan pendapatan berulang Intiland memang mengalami peningkatan. Namun, pertumbuhannya tidak mencapai 51%. "Ada revisi laporan keuangan yang secepatnya akan kami sampaikan ke bursa," ujarnya.

Beberapa aset properti investasi yang menyumbang pendapatan berulang bagi Intiland antara lain Intiland Tower Jakarta dan Intiland Tower Surabaya. Intiland Tower Jakarta mencatat okupansi 96% dengan total area sewa mencapai 30.785 m2. Adapun, tarif sewa per m2 per bulan mencapai rata-rata mencapai Rp211.100. Sementara itu, Intiland Tower Surabaya mencetak okupansi 85% dari total area sewa seluas 18.735 m2. Tarif sewa dipatok rata-rata sebesar Rp161.000.

Selain dua aset itu, perkantoran di superblok South Quarter juga telah terisi 76% dari total area sewa seluas 30.827 m2 dengan tarif sewa rata-rata mencapai Rp222.103. Intiland juga memiliki jaringan hotel Intiwhiz, gedung kantor Praxis dan Spazio Tower sebagai aset penghasil pendapatan berulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper