Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia jatuh menyusul penurunan bursa Amerika Serikat minyak kembali merugi dan yen membebani ekuitas Jepang pada perdagangan Rabu (24/2/2016).
Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0,6% pukul 07.00 WIB. Indeks Topix Jepang turun 1,4% setelah yen menguat 0,7% terhadap dolar pada Selasa. Minyak mentah turun 4,6% di New York pada sesi terakhir.
Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,3%. S & P / ASX 200 Index Australia kehilangan 1,2% karena BHP Billiton Ltd turun 5,6%, dimana penambang menuju penurunan terbesar sejak November. S & P / NZX 50 Index Selandia Baru naik 0,4%.
Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong dan indeks Hang Seng China Enterprises naik 0,1% pada perdagangan terakhir, sementara kontrak pada FTSE Cina A50 Indeks tergelincir 0,2%. Shanghai Composite Index jatuh paling dalam selama tiga minggu di hari Selasa.
Kepala Analis Pasar CMC Markets di Sydney Ric Spooner mengatakan pasar saham sementara telah reli sedikit, namun sejauh ini bukti poin untuk investor yang relatif menghindari risiko pada 2016.
"Investor terus bergulat dengan sejumlah kekhawatiran makro," paparnya seperti di Bloomberg, Rabu (24/2/2016).
Standard Chartered Plc tenggelam lebih dari 6% di London setelah bank membukukan kerugian tahunan pertama sejak 1989.