Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet ditutup melonjak 4,42% atau 6,5 poin ke 153,60 yen atau Rp18.062,67 per kilogram pada penutupan perdagangan Senin (15/2/2016).
Kenaikan ini tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 13 Januari. Saham Jepang pimpin rebound bursa Asia disebabkan melemahnya yen, emas jatuh dan minyak mendekati US$29 per barel.
Analis JSC, perusahaan penelitian di Tokyo Takaki Shigemoto mengatakan pelemahan yen adalah faktor terbesar bagi investor untuk membeli kembali komoditas berjangka karet.
“Mata uang Jepang turun membuat lebih terjangkau untuk investor asing,” ucapnya seperti di Bloomberg.
Tercatat, yen melemah ke 114,10/USD, memperpanjang penurunan untuk hari kedua merupakan angka terkuat sejak Oktober 2014 hingga 11 Februari.
Produksi karet menurun 5,4% ke 993.100 metik ton di Januari akibat cuaca yang tidak menguntungkan serta perlambatan ekonomi. China merupakan konsumen karet terbesar.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2016 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
15/2/2016 | 153,60 | +4,42% |
12/2/2016 | 147,10 | 0,00% |
10/2/2016 | 147,10 | -0,20% |
9/2/2016 | 147,40 | -2,83% |
8/2/2016 | 151,90 | -2,00% |
Sumber: Bloomberg